beradu malam ku peluk bulan
di ujung gelap bersama nyanyian angin
terdedah rindu amat sangat merdu
dijelma badan kian mabuk kepayang
menderu bisingkan kalbu
tersungkur ambruk dalam-dalam
cium bangkai dalam badan
sesal dan berlinang semakin
hening berlarut mengaliri kening yang berkerut
puja tangan dan jiwa penuh yakin
menyebutMu kembali
citaNya yang dikebiri
khilafku yang tak sadar diri
bertekuk lutut padaMu
menyembah pada Yang Satu
"Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihi" *
Bogor, 04 November 2014
* (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, al-Thabrani, Al-Hakim dan Ibnu Abi Syaibah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-AlbaniRahimahullahdi Shahih Abi Dawud dan Shahih al-Tirmidzi)
di ujung gelap bersama nyanyian angin
terdedah rindu amat sangat merdu
dijelma badan kian mabuk kepayang
menderu bisingkan kalbu
tersungkur ambruk dalam-dalam
cium bangkai dalam badan
sesal dan berlinang semakin
hening berlarut mengaliri kening yang berkerut
puja tangan dan jiwa penuh yakin
menyebutMu kembali
citaNya yang dikebiri
khilafku yang tak sadar diri
bertekuk lutut padaMu
menyembah pada Yang Satu
"Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihi" *
Bogor, 04 November 2014
* (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, al-Thabrani, Al-Hakim dan Ibnu Abi Syaibah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-AlbaniRahimahullahdi Shahih Abi Dawud dan Shahih al-Tirmidzi)
0 komentar:
Posting Komentar